Terima Kasih uda Copas ^ ^ Sebagai balas jasa kamu, Ayo Like -> http://facebook.com/dipromosikan | Sumbernya : http://www.bamz.us/2011/11/cara-membuat-read-more-otomatis-di-blog.html#ixzz2JzlTwTFw LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO | RETNORISMA

Mengenai Saya

Foto saya
have fun life, so will have fun to meet me :)
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO




Disusun oleh :
Oktaviani gabrella sabatini
Muhammad ikhlas
Novia sefriani
Rahmat raharjo
Retno wulandari
Risma wati
Tri yuliani
Kelas :  XI IPA 2



DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO
TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO
A.                Tujuan
a.       Untuk mengetahui macam-macam golongan darah
b.      Mengetahui penggolongan darah dengan sistem ABO


B.                 Latar Belakang
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria, pada tahun 1900 telah menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO, dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya.
Percobaan sederhana yang ia dilakukan adalah dengan mereaksikan sel darah merah seseorang dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dari sampel-sampel tersebut menunjukkan adanya dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam yang tidak menunjukkan reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah O).
Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut golongan darah A dan golongan darah B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan darah O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli, yang masih kolega dari Landsteiner, menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, ditemukan adanya antigen A dan B secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada serum tidak ditemukan antibodi.
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
·         Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
·         Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
·         Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
·         Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.

C.                Alat dan bahan
1.      Alat
·         Kapas alcohol
·         Blood lancet
·         Kaca preparat
·         Tusuk gigi
·         Jarum
2.      Bahan
·         Darah manusia
·         Serum anti A
·         Serum anti B
·         Serum anti AB

D.                Cara kerja
1.      Memijat ujung jari tengah atau manis tangan kiri,kemudian membersihkan ujung jari tersebut dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 70%
2.      Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan dengan jarum lanset yang seteril hingga keluar darah. Kemudian meneteskan darah yang keluar pada objek glass di 3 tempat dan beri jarak antara darah yang satu dengan darah yang lain sehingga tidak tercampur.
3.      Menambahkan pada tetes :
·         No.1 : satu tetes serum anti A
·         No.2 : satu tetes serum anti B
·         No.3 : satu tetes serum anti AB
4.      Mengaduk masing-masing tetes dengan tusuk gigi yang berbeda, untuk menghindari kontaminasi.
5.      Mengamati apa yang terjadi pada setian tetes darah setelah masing- masing di tambah dengan zat anti.
6.      Masukkan hasil pengamatan pada tebel dan mengambil kesimpula.



E.                 Hasil Pengamatan

no
Nama siswa
Gender
A
B
AB
Keterangan
1
Retno Wulandari
P
-
-
-
O
2
Rahmar rahatjo
L
+
-
+
A
3
Ali rahma yuliandi
L
-
+
+
B
4
Arifah nur ismulah
P
+
-
+
A
5
Desi sri kurnia
P
-
-
-
O
6
Tri yogo prasetio
L
-
-
-
O
7
Sulaeha
P
-
+
+
B
8
Tentrem
P
-
+
+
B
9
Ikmala rosida
P
-
-
-
O
10
Indah monica
P
-
+
+
B

F.                 Pembahasan
Golongan darah ABO diperiksa dengan mengambil darah kapiler sebanyak 2 tetes yang diletakkan pada kaca objek terpisah. Tetes yang pertama ditambah
Hasil yang terlihat dari uji golongan darah ABO adalah sebagai berikut:
Bagaimana menentukan golongan darahnya? ambil satu contoh baris ke-dua. Perhatikan urutan sampelnya dari kiri ke kanan:
  1. diberi anti Rhesus : menggumpal
  2. diberi anti A : tidak menggumpal
  3. diberi anti B : menggumpal
  4. diberi anti AB : menggumpal
Kesimpulannya,sang pemilik darah bergolongan darah B Rh+ (golongan B dan golongan Rhesus positif).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Golongan
aglutinogen (antigen) pada eritrosit
aglutinin (antibodi) pada plasma darah
A
B
AB
O
A
B
A dan B
-
b
a
-
a dan b
  • Jika aglutinin a (anti A) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
  • Jika aglutinin b (anti B) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
  • Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan)

G.                Kesimpulan
Pada proses penggolongan darah
·         jika seseorang memiliki aglutinogen A digolongkan ke dalam golongan darah A.
·         ika seseorang memiliki aglutinogen B digolongkan ke dalam golongan darah B.
·         jika seseorang memiliki aglutinogen A dan B  digolongkan ke dalam golongan darah AB.
·         jika seseorang memiliki tidak memiliki aglutinogen digolongkan ke dalam golongan darah O.



Dari hasil pengamatan bila :
·         Darah + zat anti A menggumpal,darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah A.
·         Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah B.
·         Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah AB.
·         Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah O.

H.                Pertanyaan         
1.      Apakah golongan darah manusia dapat berubah ? jelaskan !
Jawab :
Menurut medis memang golongan darah seseorang tidak bisa berubah namun dari sumber lain bahwa golongan darah memungkin kan untuk berubah karna faktor tertentu seperti kelainan darah atau mengidap penyakit yang dapat merusak hemoglobin darah contoh nya leukimia ddan gagal ginjal.
















I.                   Daftar pustaka


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar