LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO
Disusun oleh :
Oktaviani gabrella sabatini
Muhammad ikhlas
Novia sefriani
Rahmat raharjo
Retno wulandari
Risma wati
Tri yuliani
Kelas :
XI IPA 2
DINAS
PENDIDIKAN KEBUDAYAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO
TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO
A.
Tujuan
a.
Untuk mengetahui macam-macam golongan darah
b.
Mengetahui penggolongan darah dengan sistem ABO
B.
Latar Belakang
Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria, pada tahun 1900 telah
menemukan 3 dari 4 golongan darah dalam sistem ABO, dengan cara memeriksa
golongan darah beberapa teman sekerjanya.
Percobaan sederhana yang ia dilakukan adalah dengan mereaksikan sel darah
merah seseorang dengan serum dari para donor. Hasilnya adalah dari
sampel-sampel tersebut menunjukkan adanya dua macam reaksi (menjadi dasar
antigen A dan B, dikenal dengan golongan darah A dan B) dan satu macam yang
tidak menunjukkan reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan golongan darah
O).
Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang disebut
golongan darah A dan golongan darah B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang
disebut golongan darah O.
Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli, yang masih kolega dari Landsteiner,
menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, ditemukan
adanya antigen A dan B secara bersamaan pada sel darah merah, sedangkan pada
serum tidak ditemukan antibodi.
Golongan darah adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya
zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebapkan
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling
penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia
ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO
dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang
tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya, sebagai berikut:
·
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah
merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga,
orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
·
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B
pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A
dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya
dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
·
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah
merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen
A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima
darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien
universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
·
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah
tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga,
orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang
dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun,
orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama
O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum
dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A
lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena
golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah
ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl
Landsteiner,
memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya
menemukan cara penggolongan darah ABO.
C.
Alat dan bahan
1.
Alat
·
Kapas
alcohol
·
Blood
lancet
·
Kaca
preparat
·
Tusuk
gigi
·
Jarum
2.
Bahan
·
Darah
manusia
·
Serum
anti A
·
Serum
anti B
·
Serum
anti AB
D.
Cara kerja
1.
Memijat ujung jari tengah atau manis
tangan kiri,kemudian membersihkan ujung jari tersebut dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 70%
2.
Menusuk ujung jari yang telah
dibersihkan dengan jarum lanset yang seteril hingga keluar darah. Kemudian
meneteskan darah yang keluar pada objek glass di 3 tempat dan beri jarak antara
darah yang satu dengan darah yang lain sehingga tidak tercampur.
3.
Menambahkan pada tetes :
·
No.1 : satu tetes serum anti A
·
No.2 : satu tetes serum anti B
·
No.3 : satu tetes serum anti AB
4.
Mengaduk masing-masing tetes dengan
tusuk gigi yang berbeda, untuk menghindari kontaminasi.
5.
Mengamati apa yang terjadi pada setian
tetes darah setelah masing- masing di tambah dengan zat anti.
6.
Masukkan hasil pengamatan pada tebel
dan mengambil kesimpula.
E.
Hasil Pengamatan
no
|
Nama
siswa
|
Gender
|
A
|
B
|
AB
|
Keterangan
|
1
|
Retno
Wulandari
|
P
|
-
|
-
|
-
|
O
|
2
|
Rahmar rahatjo
|
L
|
+
|
-
|
+
|
A
|
3
|
Ali
rahma yuliandi
|
L
|
-
|
+
|
+
|
B
|
4
|
Arifah nur ismulah
|
P
|
+
|
-
|
+
|
A
|
5
|
Desi
sri kurnia
|
P
|
-
|
-
|
-
|
O
|
6
|
Tri yogo prasetio
|
L
|
-
|
-
|
-
|
O
|
7
|
Sulaeha
|
P
|
-
|
+
|
+
|
B
|
8
|
Tentrem
|
P
|
-
|
+
|
+
|
B
|
9
|
Ikmala
rosida
|
P
|
-
|
-
|
-
|
O
|
10
|
Indah monica
|
P
|
-
|
+
|
+
|
B
|
F.
Pembahasan
Golongan darah ABO diperiksa dengan mengambil darah kapiler sebanyak 2
tetes yang diletakkan pada kaca objek terpisah. Tetes yang pertama ditambah
Hasil yang terlihat dari uji golongan darah ABO adalah sebagai berikut:
Hasil yang terlihat dari uji golongan darah ABO adalah sebagai berikut:
Bagaimana
menentukan golongan darahnya? ambil satu contoh baris ke-dua. Perhatikan urutan
sampelnya dari kiri ke kanan:
- diberi anti Rhesus : menggumpal
- diberi anti A : tidak menggumpal
- diberi anti B : menggumpal
- diberi anti AB : menggumpal
Kesimpulannya,sang pemilik darah
bergolongan darah B Rh+ (golongan B dan golongan Rhesus positif).
Untuk menentukan golongan darah
pedomannya sebagai berikut:
Golongan
|
aglutinogen (antigen) pada eritrosit
|
aglutinin (antibodi) pada plasma darah
|
A
B AB O |
A
B A dan B - |
b
a - a dan b |
- Jika aglutinin a (anti A) + aglutinogen A = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- Jika aglutinin b (anti B) + aglutinogen B = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
- Jika anti Rhesus (antibodi Rhesus) + antigen Rhesus = terjadi aglutinasi (penggumpalan)
G.
Kesimpulan
Pada proses penggolongan darah
·
jika seseorang
memiliki aglutinogen A digolongkan ke dalam golongan darah A.
·
ika seseorang
memiliki aglutinogen B digolongkan ke dalam golongan darah B.
·
jika seseorang
memiliki aglutinogen A dan B digolongkan ke dalam golongan darah AB.
·
jika seseorang
memiliki tidak memiliki aglutinogen digolongkan ke dalam golongan darah O.
Dari hasil pengamatan bila :
·
Darah + zat anti A menggumpal,darah +
zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah A.
·
Darah + zat anti A tidak menggumpal,
darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah B.
·
Darah + zat anti A menggumpal, darah +
zat anti B menggumpal maka golongan darah AB.
·
Darah + zat anti A tidak menggumpal,
darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah O.
H.
Pertanyaan
1.
Apakah golongan darah manusia dapat
berubah ? jelaskan !
Jawab :
Menurut medis memang golongan darah
seseorang tidak bisa berubah namun dari sumber lain bahwa golongan darah
memungkin kan untuk berubah karna faktor tertentu seperti kelainan darah atau
mengidap penyakit yang dapat merusak hemoglobin darah contoh nya leukimia ddan
gagal ginjal.
I.
Daftar pustaka
0 komentar:
Posting Komentar